Thursday, August 2, 2012

Luna n Davin

setiap kali ku sebut kau dalam doa
setiap detak jantung dan nafasku..
di sana juga kau ada...
Tuhan...
aku menyayangi sepasang anugrah yg kau beri

Luna...Davin...kau lah hidupku...

luka...

Ketika kata-kata tajammu lepas terucap dari manis bibirmu..
Bagai sembilu yang menoreh luka di hatiku..
Aku terdiam dengan luka yang teramat sangat..
Aku terpana betapa kata-kata yang menyakitkan itu baru terdengar kini..
Apakah baru teruntai saat ini...
Atau memang sudah tersusun jauh sebelum semua menjadi biru,,,
Apapun alasannya kini luka itu sudah ada dan tidak akan terobati...

Airmatapun tak mampu menutupi luka itu..
Tuhan...
Aku tahu kau mencintai kami...
Aku tahu kau mampu melihat semua..
Aku hanya mampu meminta kekuatan..
Agar luka itu tak semakin melebar...
Dalam namamu Tuhan akhirnya aku berserah diri,,,,



by, zk

Asa,,,,

Tertatih aku paksakan bjalan..
Tertatih aku paksakan menepis badai..
Walau lenganku sudah lemah tak bertulang
Walau ragaku tak mampu tuk itu..
Aq trus mencoba..
Aq trus berharap
Aq trus berdoa..
Masih ada asa walau hanya setitik..
Aq berusaha mjadikan sisa asa itu
Untuk mjadi semangat yang membara..
Spt dulu ketika layar ini masih kokoh..
Ketika layar ini begitu perkasa terkembang
bersama angin berlayar gagah...
Tak peduli badai tak peduli gelombang..
Layarmu terus berjalan dengan hebatnya..
Kini...layar itu hanya sebuah kain tipis
Yang sudah koyak oleh sang bayu 
Mungkinkah layar itu mampu melawan angin
Mungkinkah mampu melawan ombak yg semakin bergelombang..
Asaku tetap ada walau jalan masih panjang
Dan tak tau ujung dmana asa itu berhenti..
Aku hanya menikmati setiap detik perjalanan menuju satu titik dmana aku berlabuh dengan kedamaian...
Aku masih menyimpan asa yang tak hentinya menyorakan jiwaku yang sarat akan harap yang sarat akan bahagia kelak...
Asaku masih ada,,,



by, zk

Secarik pesan lusuh,,,,

Secangkir coklat panas dengan aroma coklatnya merasuki hidungku...
Segumpal asap cerutu menari di udara..
hayalku yang juga menari bersama sang asap cerutu..
Aku terpana memandang asap itu berkeliaran menerpa wajahku..
Tak tau apa yang ada dibenakku.., tak tau apa yang kutatap..
Aq hanya terpaku lugu menunggu jiwaku yang ragu..
Slurrp.. 
Entah tegukkan keberapa cangkir coklat panas itu singgah dibibir mungilku..
Fffiuuh...
Entah hembusan keberapa asap cerutu itu keluar dr bibir bisuku...
Masih juga ku tercenung dikedai itu..
Semua masih bisu semu dan biru..
Untuk kesekian kali ku baca secarik pesan yang sudah lusuh... ditanganku yang mulai lemah..., aku mulai memahami satu persatu isi pesan dikertas yg mulai lusuh..
aq tersadar semua sudah hilang bersama hembusan asap dan sang bayu..
Lenyap tak berbekas.., diam dalam kelam..
Ku beranjak dan mulai melangkah.., kutinggalkan kertas lusuh bersama cangkir kosong dan sisa cerutu yang masih berasap..., kubiarkan semua diterpa angin..
Ku tinggalkan kedai dengan hati pilu...dan aku mulai menipu diriku seolah tak ada yang terjadi...biarlah semua berlalu bersama sang waktu...masih ada mentari berwarna jingga menyambutku di ujung kedai itu,,,
Selamat tinggal pesan lusuhku,,,


By, zk

muak,,,,

Sesak didada semakin menyiksa..
Ribuan tanya menghantam stiap
Celah dinding didada..
Sjuta keraguan menyelIimuti jiwa..
Mulai btanya kenapa, mengapa dan apa..
Tak satupun kudapat arti tanya..
Tak satupun kudapat jawab yang kutunggu..
Ntah mengapa stiap tanya dan ragu yg ada..
Mjadi sebuah emosi yang memuncak..
Tak tahu apakah tanya dan ragu yang kupunya adalah sebuah salah?
Lalu mengapa semua menjadi luapan emosi
Lalu mengapa semua menjadi amarah yg berapi..
Semakin terusikku oleh keraguan akan tanya didadaku..
Semakin menusuk palung hatiku karena bungkammu..
Aku mulai mual dengan keheningan ini..
Aku mulai muak dengan kebisuan ini..
Tak mampu tuk bertahan...tak kuasa tuk kuterdiam..aku mulai muak...
Dan kini aku muak...muak untuk menjadi dewi berhati emas..
Muak tuk berpura pura.., muak tuk terus mengalah..,muak tuk berjiwa besar.., muak tuk semua yang tak berarti..
Biarlah muak yang kupunya menjadi lahar yang meluap menghancurkan semua serpihan kasih yang memuakan...
Aku sudah muak,,,,

By, zk..

Kabut,,,,

Dalam gelap kucari bayangmu..
Samar kulihat bayangmu bersama rimbunan pinus ditengah gelap malam..
Masih kulihat kokoh tubuhmu berdiri direrimbunan pinus..
Kekar lenganmu dengan hitam rambutmu
Terlihat samar dengan mataku..
Ku rasakan hangatmu ditengah dinginnya hutan pinus..
Kudengar suara khasmu bersama angin disela dedaunan pinus..
Tapi tak kurasakan hadirmu dijiwaku..
Tak kurasakan sosokmu dihatiku..
Tak kurasakan juga hangatnya pelukmu 
Kau seperti ada yang tak ada..
Kau seperti semu dalam sebuah ilusi..
Aku seperti menari bersama sebuah bayangan ditengah malam yang berkabut..
Aku terus mencari...aku terus berlari...seolah bayang itu bukanlah sebuah ilusi...
Dan aku terlalu letih berlari..
Dan aku terlalu lelah menggapai bayanganmu ditengah kabutnya malam..
Hujanpun mulai berhamburan merebak sang kabut dengan tak hentinya..
Kabutpun mulai memudar seiring dengan memudarnya bayanganmu..
Hujan menghapus bayangmu...
ku tersadar kau hanyalah sebuah kabut...

By, zk..